TEKNOLOGI
SISTEM INFORMASI (TSI) PERBANKAN
Penerapan
teknologi komputer dan telekomunikasi di perbankan (selanjutnya disebut
teknologi sistem informasi perbankan dan disingkat TSI Perbankan) merupakan
fenomena yang berkembang sangat luas dan cepat di perbankan nasional. Istilah
ini mengacu ke ketentuan mengenai penggunaan Teknologi Sistem Informasi (TSI)
oleh bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keberhasilan bank akan sangat
ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk
memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya. Kecenderungan proses
otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan
perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam
menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary).
Teknologi
Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan
jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi,
dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan TSI digunkan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
Diantaranya:
1. Penggunaan Teknologi
Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Sistem dan
Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil
3. Teknologi Sistem
Informasi (TSI) Perbankan
Yang berperan menggunakan
teknologi sistem informasi
1. Dalam Hal
Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri :
- Menerapkan
Pengendalian Manajemen TSI
- Melaksanakan
fungsi audit Intern TSI
- Memiliki
alat monitor
- Menerapkan
prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
- Memiliki
Disaster Recovery Plan (DRP)
2. Dalam Hal
Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga :
- Memastikan
semua hal pada butir III.1 dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa TSI
- Melakukan
evaluasi secara berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI
- Membuat
perjanjian tertulis
- Menyampaikan
laporan kepada BI
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI PERBANKAN.
Semakin
majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi
berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya
melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang
disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih
mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang
sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile “HP” dengan SMS sudah
banyak diterapkan bank.
Dalam
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan
mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam
proses inovasi produk dan jasa seperti :
- Adanya transaksi berupa
Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller
Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di
bank – bank.
- Sinkronisasi data – data
pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan
computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien
dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
Sedangkan
di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi
(chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online,
sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa
terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet
atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada
dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan
mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam
proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction
(e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan
bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual
menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Trend Produk Sistem
Informasi Perbankan
Saat ini bank ritel di
Indonesia memiliki produk dan layanan:
1. Tabungan
2. Deposito
3. Giro
4. Kartu Debit
5. Kartu Kredit
6. Perdagangan Bank Notes, Valas, dsb (Trade Finance)
Trend Transaksi
Jenis
transaski sudah beragam baik menggunakan Kartu Debit, Kartu Kredit yang
memanfaatkan jaringan ATM atau Debit Access Transaction umumnya di Cashier yang
berlokasi di gerai, outlet tempat-tempat perbelanjaan.
Sebagai
gambaran BCA dengan 750 kantor online-nya, dilengkapi 2.100 ATM yang mempunyai
fungsionalitas memadai, dapat menghandle dengan baik 8,2 juta nasabahnya.
Dengan
jumlah transaksi per hari 2,4 juta. Dari jumlah transksi tersebut rata-rata
821.000 transaski dilakukan melalui ATM, dengan kata lain tingkat pemakaian
ATM-nya sebesar 3,9 kali. Sedangkan transaksi lainnya yang sudah lazim
dilakukan meliputi:
• Mengecek saldo
• Fasilitas Pembayaran: Pemindahbukuan dan Penarikan Tunai
• Fasilitas untuk menerima Pembayaran (speed collect)
• Pembukaan dan pengecekan L/C
Layanan On Line Banking
Seperti
ungkapan futurolog teknologi Nicholas Negroponte; bahwa dunia makin lama makin
digital. Hal ini ditengarai oleh pesatnya perkembangan transaksi bisnis dan
kegiatan non bisnis yang makin beralih ke pemanfaatan komputer on-line.
Dipicu
oleh perkembangan Internet, makin meningkatnya kemampuan hardware dan software
dengan kecepatan tinggi dan penyebaran komputer, makin menyadarkan nasabah bank
akan berbagai kemudahan yang didapatkan dengan ketersediaan layanan On-line
banking.
Saat
ini standar layanan ritel banking kelas dunia seperti Chase Manhattan Bank,
Bank Of America (BOA) bagi nasabahnya bukan saja menyediakan transakasi
real-time, namun banyak lagi produk layanan berbasis on-line seperti:
- Packet S/W
(Windows) gratis dan tak terbatas sebagai antisipasi memenangkan
persaingan teller-less.
- Packet
software keuangan (Quicken, MoneyOne, BankNow)
- Packet
Entreprise Resourches Planning (ERP software) yang tentunya sangat
dibutuhkan dalam mengelola bisnisnya.
Kesemua software bantuan
tadi dapat diakses, berkat tersedianya portal khusus yang dimiliki oleh setiap
Bank.
Ketersediaan Teknologi dan
Dampaknya
Perkembangan
teknologi telekomunikasi dan informatika mengarah ke konvergensi dan dipicu
oleh ketatnya kompetisi, melahirkan berbagai inovasi dan lompatan teknologi Telematika.
Paradigma diatas sangat
mempengaruhi pola dan strategi bisnis, tidak terkecuali industri perbankan.
Tuntutan keragaman,kemudahan, kecepatan dan harga jasa yang sangat murah
semakin cepat mengemuka.
Bagi
sektor perbankan yang sangat mengutamakan unsur kepercayaan dan efisiensi serta
layanan berkualitas, perlu menata ulang bisnisnya dengan mencermati
ketersediaan inovasi teknologi serta dampaknya bagi kelangsungan dan
pertumbuhan bisnisnya.
Berikut diuraikan teknologi
dan dampaknya bagi perbankan
A. Internet
Merupakan
jaringan media informasi global untuk umum berkecepatan tinggi, yang
menghubungkan setiap PC dengan PC lain melalui modem.
Manajemen operasinya diatur
melalui Penyedia Jasa Internet (ISP) yang terhubung dengan International
Internet Gateway, sehingga setiap individu dengan PC yang dilengkapi modem
dapat berkomunikasi, bertukar informasi atau hanya sebatas mencari informasi
keseluruh belahan dunia.
B. Intranet
Jaringan
komunikasi intuk keperluan internal, yang mampu membuat sesama karyawan dapat
bertukar informasi dan bertukar pengetahuan ataupun media penyampaian informasi
kebijakan perusahaan pengganti majalah, bulletin di internal perusahaannya
(private network).
C. Extranet
Jaringan
komunikasi yang dibangun dari saru perusahaan ke perusahaan lainnya untuk
saling bertukar informasi, bertransaski dari dan ke supllier, pelanggan dan
pelaku bisnis lainnya.
D. World Wide Web (www)
Entitas
yang paling cepat tumbuh dalam fasilitas Internet, yang menyediakan fasilitas
dan kemudahan dalam membuka atau mengirim informasi melalui saluran/ links
“hypertext”.
Dengan entitas ini
memudahkan setiap komputer yang terhubung ke Web secara cepat mendapat akses
informasi umum dari setiap komputer lainnya di Internet, walaupun jumlah
informasinya banyak atau dari tempat yang jauh.
E. e- commerce
Merupakan
aplikasi perdagangan yang memanfaatkan fasilitas Internet, yang menjadikan
setiap individu/ perusahaan dapat secara langsung tersambung secara digital ke
perusahaan/individu lainnya untuk melakakukan transaksi bisnis.
Pemanfaatannya saat ini
dapat dikategorikan dalam:
- Business
to Business
- Business
to Customers
Agar keduabelah pihak dapat
bertransaksi secara langsung, terlebih dahulu harus dibangun 2 sistem yang
terintegrasi:
Ø Interactive
order entry and processing
Menjamin tersedianya fasilitas bertransaksi mulai,
Informasi produk dan specifikasinya (e-marketplace), Pemesanan (Placing Order),
Order Processing sampai pemenuhan Order (e-fulfillment)
Ø On-line
payment
Fasilitas internet yang memungkinkan pembayaran dilakukan
secara on-line antara pembeli ke Bank atau Credit Card, setelah proses order
terpenuhi persyaratannya (e-fulfillment). Fasilitas ini menggantikan proses
dagang konvensional seperti : pesan lewat Fax, e-mail, pembayaran dengan L/C
sampai monitoring kelengkapan dokumennya.
F. e- retail
Forrester
Research, November 2000 mengatakan, penjualan ritel melalui internet akan
mencapai USD 92 juta pada 2001. Hal ini membuktikan jalur internet telah
memantapkan diri sebagai perantara penjualan dengan pertumbuhan tercepat.
Umumnya kegiatan e-retail
meliputi:
- Pengembangan
model bisnis
- Disain
situs WEB
- Pengembangan
dan manajemen kontent
- Kemitraan
dan aliansi
- Akusisi
pelanggan
- Desain
rantai persediaan
- Model
pemenuhan pelanggan (e-fulfillment)
- Rencana
skalabilitas
- Integrasi
dan eksekusi balik layar (back end)
- Cara
mempertahankan pelanggan
- Ekonomi
jangka panjang
Beberapa hal perbedaan
e-retail dengan retail konvensional :
- Kecepatan
menanggapi: Lebih cepat menerima dan memproses pesanan.
- Akses
pelanggan terhadap informasi: Semakin ekstensif dan selalu up-to-date
- Area jual
beli yang selalu berubah: pperkenalkan produk baru berdasarkan permintaan
konsumen, bukan siklus perkembangan produk
- Kemantapan
eksekusi: selain kesediaan produk dan kemudahan pembayaran, konsumen juga
menuntut kecepatan pengiriman produk.
Ada 5 (lima) kunci pokok
untuk mencapai sinkronisasi supply chain, yaitu:
Ø Kesempurnaan
operasional: Perencanaan pengantaran dan menerapkan konsekuensi perubahan atas
upaya mengimplementasi kerangak peningkatan kinerja.
Ø Terobosan
dengan memanfaatkan web, untuk pengurangan berlipat ganda biaya dari tiap
proses.
Ø Menciptakan
kerjasama baru
Ø Mengolola
kompleksitas dalam waktu seketika
Ø Mengoptimalisasi
hal-hal tak terduga
Tercapainya kelima kekuatan
diatas akan sangat membantu dalam mengimplementasikan strategi rantai
persediaan, antara lain menyegmentasi berdasarkan kebutuhan pelanggan dan
merencanakan sesuai kondisi pasar serta menyesuaikan jaringan logistik agar
mencapai kesempurnaan e-retailing.
G. e- government
Sistem
informasi pemerintahan yang berbasis web dan internet protocol untuk
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada warganya secara cepat dan murah.
Contoh aplikasinya meliputi : KTP, Pajak, Fiskal dan SIM on-line.
H. e- resourches
Suatu
bentuk Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Pendapatan Bagi Hasil Eksplorasi
Sumber Daya Alam (SDA) yang saat ini masih diimplementasikan dibidang kelautan,
dimana Pemerintah selaku pemegang hak pengelolaan membuat situs Internet
tentang seluruh kandungan kekayaan alam, kebijakan ekploitasi, pola bagi hasil
dan tatacara pembayarannya.
Pendapatan bagi hasil
dengan investor yang mengeksploitasi SDA tersebut dikelola secara on-line ke
Bank.
I. LAN –sharing
Merupakan
teknologi peng-optimalasasian jaringan sehingga dapat digunakan bersama-sama
baik dalam Bank serempak dengan LAN Nasabah, dengan pembatasan-pembatasan
penggunaan fungsi, akses datanya dan menjamin keamanan data base masing-masing
pengguna.
J. Portal
Pintu
gerbang bagi pengguna Internet, sehingga memungkinkan untuk pencarian, bertukar
informasi, memperoleh informasi tertentu secara up to date hingga melaksanakan
transasksi berbasis web (e-commerce, dsb)
Kesepuluh inovasi teknologi
telematika di atas merupakan satu kesatuan yang saling terintegrasi dan
berdampak langsung terhadap pola bisnis dan persaingan.
Perusahaan-perusahaan yang
adaptif dalam memanfaatkan kesepuluh teknologi di atas bukan hanya mencapai
efisiensi usaha, namun juga mendapatkan banyak manfaat dalam menata ulang usaha
dan menyusun skenario pertumbuhannya, sampai dimanfaatkan sebagai alat
strategis untuk membangun berbagai keunggulan dalam memenangkan persaingan yang
cenderung semakin terbuka dan meng-global.
B. KRITERIA PEMILIHAN TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK
PERBANKAN
Lembaga
keuangan di Indonesia, termasuk bank, sudah lebih cepat dan intensif
dibandingkan sector atau jenis industri lainnya dalam menerapkan teknologi
computer dalam memberikan pelayanannya ke nasabah. Jasa-jas ini meliputi
pembayaran komputerisasi (pemindahan dana melalui computer dengan fasilitas
jaringan komunikasi datanya); jasa penyetoran dan pengambilan dana secara
otomatis melalui ATM atau berbagai jenis kartu plastic; homebanking dan
internet banking serta fasilitas pelayanan lainnya. Beberapa contoh jenis
teknologi computer tersebut diantaranya mesin Automated Teller Machine (ATM),
berbagai jenis kartu kredit, Point of sales (POS), electronic fund transfer
system, dan otomatisasi kliring.
Fungsi
teknologi informasi (TI) telah mengalami perubahan dan perkembangan pesat pada decade
terakhir ini. Fungsi TI yang semakin khusus mendorong setiap bank untuk
membentuk bagian, departemen, atau unit kerja khusus tersendiri. Walaupun
struktur tersebut tergantung pada berbagai factor misalnya skla bisnis dan
beban kerja, tetapi unit kerja tersebut mencerminkan 2 aspek kegiatan yaitu
aspek pengembangan teknologi dan aspek operasionalnya.
Fasilitas pengolahan data
yang tersedia di bank saat ini merupakan hasil kemajuan teknologi dan kebutuhan
untuk menjalankan operasi secara sistematis dan baik sesuai dengan aliran masuk
dan keluar dana bank. Fasilitas tersebut berfungsi untuk menangani, memilih,
menghitung, menyusun, melaporkan, dan mengirimkan informasi. Jadi penggunaan TI
di bank dimaksud adalah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pengelolaan data kegiatan usaha perbankan sehingga dapat memberikan hasil yang
akurat, benar, tepat waktu, dan dapat menjamin kerahasiaan informasi (sesuai
peraturan Bank Indonesia).
Fungsi
TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan
digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang
perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan
ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini
memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang ada dan
ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan
kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang
akan dipilih sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan
memberikan nilai tambah terhadap bank.
Sebagai
contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat
atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang
menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal
ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan
tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut
menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan
nilai tambah yang dihasilkannya.
Kriteria
pemilihan software computer perbankan yang baik sesuai dengan kebutuhan bank
secara umum berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut:
1. Kemampuan dokumentasi
atau Penyimpanan Data
Jenis
dan klasifikasi data bank yang relative banyak harus bisa ditampung oleh
software yang akan digunakan, termasuk pertimbangan segi keamanan datanya.
Jumlah nasabah serta frekuensi dan jumlah transaksi harian yang besar
memerlukan memory computer yang besar, selain memerlukan kecepatan prosesor
yang tinggi juga. Sebagai contoh BPR kurang efisien jika menggunakan mesin
besar, misalnya AS/400 dalm operasionalnya karena kapasitas dan cakupan
geografis BPR biasanya relative kecil.
2. Keluwesan (Flexibility)
Operasional
bank selalu berkembang dengan kebutuhan yang berubah-ubah dan mungkin bertambah
di kemudian hari walaupun informasi dasarnya tetap sama. Kondisi ini harus bisa
diantisipasi oleh perangkat lunak computer sampai batas-batas tertentu. Setiap
bank mempunyai system dan prosedur yang mungkin berbeda meskipun data atau
informasi dasar yang diolahnya sama. Perangkat lunak computer yang fleksibel
dapat digunakan oleh dua bank yang kapasitasnya sama tetapi system dan
prosedurnya berbeda.
3. Sistem Keamanan
Sebagai
lembaga kepercayaan masyarakat (agent of trusth), bank memerlukan system
keamanan yang handal untuk menjaga kerahasiaan data atau keuangan nasabah;
serta mencegah penyalahgunaan data atau keuangan oleh pihak lain yang tidak
bertanggung jawab. Software computer perbankan yang baik harus menyediakan
fasilitas pengendalian dan pengamanan tersebut.
4. Kemudahan penggunaan
(user friendly)
Pengertian
mudah dioperasikan bukan berarti setiap pemakai (user) bisa mengakses ke
software tersebut tetapi petugas yang memang mempunyai kewenangan mudah
mengoperasikan proses yang menjadi tanggung jawabnya. Tahap input, proses, dan
output yang dilakukan pada software tersebut tidak menjadi penghambat dalam
kegiatan perbankan secara keseluruhan. System aplikasi computer yang baik
bahkan dapat mendeteksi kesalahan pengoperasian yaitu dengan memberikan error
message dan memberikan petunjuk pemecahan masalahnya.
5. Sistem Pelaporan
(Reporting system)
Data
atau informasi yang dibutuhkan harus bisa disajikan dalam bentuk yang jelas dan
mudah dimengerti. Bank memerlukan laporan-laporan yang lengkap dan jelas
tersebut terutama dalam proses pemeriksaan (audit) atau penyajian laporan yang
bisa dimengerti oleh pihak-pihak yang berkempentingan dengan harapan keuangan setiap
bank menjadi lebih transparan dan bisa dipertanggungjawabkan.
6. Aspek Pemeliharaan
Kinerja
software perbankan diharapkan relative stabil selama bank beroperasi. Kondisi
ini memerlukan aspek pemeliharaaan yang baik, dalam arti secara teknis tidak
sulit dilakukan dan tidak membutuhkan biaya yang relative mahal. Pemeliharaan
ini juga menyangkut pergantian atau perbaikan teknis peralatan dan modifikasi
atau pengembangan software.
7. Source Code
Software
perbankan biasanya merupakan program paket yang sudah di-compile sehingga
menjadi excecutable file. File program tersebut relative tidak bisa dirubah
atau dimodifikasi seandainya bank menginginkan perubahan atau fasilitas
tambahan dari software tersebut. Kondisi ini bisa diatasi jika pihak bank
mempunyai dan memahami software tersevut dalam bentuk bahasa pemrograman
aslinya atau source code.
C. STRUKTUR INFORMASI DAN HUBUNGAN ANTAR SUB
SISTEM APLIKASI BANK
Fungsi
teknologi informasi di sector keuangan, termasuk perbankan secara umum adalah
untuk meningkatkan daya saing bank yang ditunjukkan dengan kecepatan,
ketepatan, efisiensi, produktifitas, validitas dan pelayanan yang semakin
meningkat. Peningkatan kinerja dan daya saing bank tersebut dimungkinkan dengan
keberadaan teknologi informasi yang bisa berfungsi sebagai media yang bias
melakukan transaksi, mencakup wilayah geografis yang luas, analisis data,
otomatisasi operasional bank, penyedian informasi, memproses kegiatan bank
secara sekuensial, pengelolaan pengetahuan berbasis teknologi, serta fungsi disintermediasi
yang memungkinkan pihak bank dan nasabahnya seolah-olah tidak ada penghalang
dalam memenuhi kebutuhannya masing-masing.
Konsep
front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang
lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat,
mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan informasi keuangan, menyebabkan
system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system yang saling berkaitan
sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data keuangan.
Hubungan antar sub sistem
aplikasi pada operasional bank
Konsep
front office yang lebih mendekati sisi nasabah dan konsep back office yang
lebih mendekati sisi bank sebagai lembaga keungan yang harus mencatat,
mendokumentasikan, dan atau mempublikasikan
informasi
keuangan, menyebabkan system aplikasi perbankan terdiri dari sub-sub system
yang saling berkaitan sesuai dengan tahap-tahap pemrosesan dan jenis-jenis data
keuangan.
sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/teknologi-sistem-informasi-tsi-perbankan/
http://depoysweet.blogspot.com/2013/04/teknologi-sistem-informasi-tsi-perbankan.html
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/05/04/perkembangan-teknologi-komputer-di-perbankan/
http://ri2stugas.blogspot.com/2011/05/struktur-informasi-dan-hubungan-antar.html