Sabtu, 27 April 2013

Dimanakah dunia anak-anak saat ini?


         Jika kita mengingat masa kecil kita, serasa banyak sekali hal-hal yang kita alami dulu. Dari bermain, mengaji, sekolah, dan membantu orang tua pun dilakukan jika kita bisa. Tapi paling indah mungkin memang saat bermain, apalagi banyak teman yang dapat menemani bermain bersama.
          Banyak permainan yang mungkin kita bisa mainkan masa kecil. Misalnya coklak, lompat tali, taplak gunung, ular tangga, bermain boneka, petak umpet, petak jongkok atau masih banyak lagi.
          Seiring dengan berjalannya waktu, itu serasa sudah lama sekali. Dan kita lihat saat ini pun, sudah jarang anak-anak yang bermain permainan tersebut. Kalaupun ada, pasti anak-anak yang bertempat tinggal diperkampungan atau bisa dibilang yang jarak antar rumah berdekatan.
          Coba saja lihat atau lewati anak-anak yang bertempat tinggal diperumahan, apalagi perumahan elit bisa dibilang. Anak-anak yang bermain bersama jarang sekali dilihat. Mungkin mereka tidak lagi bermain diluar rumah untuk melakukan permainan anak-anak masa kecil kita dulu.
          Dengan semakin majunya jaman, gadget canggih, teknologi mudah didapat dengan harga yang bisa dibilang terjangkau. Maka anak-anak pun diberikan gadget-gadget seperti itu untuk bermain game. Mungkin orang tua mereka berpikir dengan gadget itu, anak-anak betah didalam rumah dan tidak banyak bermain diluar. Padahal mereka salah besar, mungkin memang anak-anak menjadi betah dirumah dengan alat-alat canggih seperti itu. Akan tetapi, banyak sekali akibat yang mereka tidak pikirkan. Alat-alat semacam itu, apalagi yang berhubungan dengan internet atau sinyal dapat melemahkan otak anak. Anak malah akan menjadi malas belajar.
          Yaa dibilang mereka akan malas untuk belajar bisa iya dan tidak, karena memang tergantung dari orang tuanya sendiri apakah bisa mengatur dan tegas terhadap anak mereka atau tidak. Tetapi bisa kita amati, anak-anak sekarang mungkin yang masih tk pun sudah mempunyai alat komunikasi untuk dibawa. o..o
          Dan bisa disadari juga, dengan alat-alat tersebut banyak anak-anak yang bersikap dewasa sebelum waktunya. Apalagi anak-anak yang menyanyikan lagu dewasa. Seharusnya mereka dihindari lagu-lagu seperti itu, karena membuat perkembangan anak berpikir menjadi cepat dewasa.
          Hmmmm, disadari atau tidaknya oleh orang tua mengenai hal ini terkadang ada saja yang mendukung hal ini. Mereka tidak berpikir akibat dari itu semua. Satu hal lagi mungkin, masa kecil kita bermain mungkin jalan kaki atau naik sepeda bersama. Sekarang anak SD bermain dengan menggunakan sepeda motor.
          Hal pertama akibatnya, jika mereka ceroboh dalam membawa sepeda motor maka banyak yang mengalami kecelakaan karena memang anak-anak belum dapat berpikir terlalu mendetail untuk mengandarai itu. Yang mereka tau hanya bisa bersenang-senang saja. Hal kedua, mereka dapat mengganggu lalu lintas misalnya mereka suka memarkirkan sepeda motor sembarang tempat. Dan bisa mengganggu orang lain. Hal ketiga, bisa jadi mereka ditodong karena mambawa sepeda motor itu. Yaaa, ini sih hanya sepenglihatan saat ini terhadap anak-anak jaman sekarang.
          Soo, jauhilah anak-anak dari semua benda yang akan mengakibatkan suatu kejadian yang tidak diinginkan dari mereka. Dan hidupilah dunia anak-anak sebagaimana harusnya dunia mereka saat ini. Bukan merubahnya menjadi anak-anak yang berpikiran dewasa ((: 

Masih adakah rasa Perikemanusiaan rakyat Indonesia saat ini?


Telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki dasar filsafat yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang disebut Pancasila. Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Yang didalamnya terdapat 4 sila yaitu :
     1.     Ketuhanan Yang Maha Esa
     2.    Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
     3.    Persatuan Indonesia
     4.    Kerakyatan yang Dipimpin oleh Himat Kebijaksanaa dalam Pemusyawaratan Perwakilan
      5.    Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Apakah sila-sila Pancasila diatas masih ada dalam diri rakyat Indonesia ? atau malah hanya dianggap sebuah tulisan yang tidak bermakna. Kita lihat saja, banyak sekali hukum-hukum yang tidak adil, banyak rakyat yang tertindas, dan makin maraknya hal-hal berbau kriminal. Perkembangan jaman pun menjadi salah satu masalah. Seperti dengan semakin canggihnya teknologi dan internet atau fasilitas lain, dipergunakan orang-orang dengan tidak selayaknya seperti untuk menipu.
Lihat saja gambar dibawah ini:

Ini dia salah satu yang bisa kita bilang semakin canggihnya sebuah teknologi dan internet sehingga anak-anak yang mungkin masih dibawah umur pun bisa membuatnya. Gambar diatas merupakan kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air diBali tanggal 13 April 2013. Terlihat pada gambar badan pesawat diatas terbelah menjadi dua. Gambar didapatkan pada kontak bbm seseorang dan banyak pula gambar tersebar didunia maya.
Tetapi apa yang terjadi pada gambar tersebut? yaa benar, jatuhnya sebuah pesawat yang membawa 101 penumpang dianggap sebuah lelucon, walaupun tidak terdapat korban jiwa, apakah pantas membuat gambar seperti diatas? Apakah yang membuat gambar tersebut tidak berpikir keadaan penumpang yang ada didalamnya? Nyawa yang mengancam setiap manusia itu tidak sama sekali pantas untuk dijadikan lelucon seperti ini. Manusia hanya mempunyai satu kesempatan untuk hidup didunia yang berarti hanya memiliki satu nyawa yang amat sangat berharga dan tidak ada gantinya apa pun. Jadi manusia pun harus selalu berhati-hati untuk menjaga dirinya sendiri.
Ini dia kronologi yang sebenarnya , yang didapat dari salah satu website tertentu.
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Lion Air dengan tipe Boeing 737-800 NG mengalami kecelakaan di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali pada Sabtu, 13 April 2013 lalu. Hingga kini penyebab insiden tersebut masih diselediki oleh tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). 
Berikut kronologi kecelakaan pesawat yang mengangkut 108 penumpang itu seperti disampaikan Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Senin, 15 April 2013.
15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).
15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09. 
15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, danengineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.
15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.
Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup. 
Mangindaan mengatakan penutupan bandara telah menyebabkan 10 penerbangan sempat terlambat, delapan penerbangan tertahan di udara, tiga penerbangan mendarat di bandara alternatif, empat penerbangan ditunda, dan enam penerbangan mengalami flight divert. 

Pesawat yang mengalami kecelakaan dibuat pada 2013 dan memiliki jam terbang 146 jam dan 48 menit per 11 April 2013. Sementara itu, pilot pesawat, Kapten Mahlup Ghozali, memiliki jam terbang 12 ribu jam. Jam terbang Ghozali saat mengendarai Boeing 737-800 mencapai kurang lebih 5 ribu jam. Ghozali memiliki Pilot Proficiency Check (PPC) yang berlaku dari 31 Oktober 2012 sampai 31 April 2013 dan memenuhi syarat. 
Dan ini dia gambar asli pesawat tanpa editan apapun:


Sudah ada satu jawaban untuk pertanyaan kita, ternyata telah hilang rasa kemanusiaan yang seharusnya ada dalam diri kita sebagai rakyat Indonesia. Yang telah tertulis dalam sila kedua Pancasila yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Disini kita telah tahu, bahwa semakin hilangnya makna sebuah isi dari sila-sila Pancasila. Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia sudah tidak peduli dengan isi dan maknanya karena telah terbukti dari hal kecil seperti ini dan sudah dapat diambil kesimpulannya.
Semakin lama kita lihat apakah Pancasila masih tetap dihargai dan dipandang rakyat Indonesia atau tidak. Jika rakyat Indonesia tidak bisa untuk sadar dengan ini semua, tidak tahu akan menjadi apa negara ini nantinya. Memiliki banyak raknyat tetapi mereka  yang terus menerus menghilangkan makna dari sila-sila Pancasila itu sendiri. Mereka bukan menjaga dasar filsafat negaranya sendiri, tetapi perlahan menghilangkannya seperti ini.
Maka banyak-banyaklah mengintropeksi diri sendiri. Coba untuk dapat melihat sekitar kalian, melihat orang-orang yang ada dalam kehidupan kalian, dan melihat diri kalian sendiri. Janganlah membuat sesuatu yang dapat merugikan orang lain dan diri kalian sendiri. ((: