Telah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki
dasar filsafat yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yang disebut
Pancasila. Tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Yang didalamnya terdapat 4 sila
yaitu :
1. Ketuhanan
Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Himat Kebijaksanaa dalam Pemusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Apakah sila-sila Pancasila diatas masih ada
dalam diri rakyat Indonesia ? atau malah hanya dianggap sebuah tulisan yang
tidak bermakna. Kita lihat saja, banyak sekali hukum-hukum yang tidak adil,
banyak rakyat yang tertindas, dan makin maraknya hal-hal berbau kriminal. Perkembangan
jaman pun menjadi salah satu masalah. Seperti dengan semakin canggihnya
teknologi dan internet atau fasilitas lain, dipergunakan orang-orang dengan
tidak selayaknya seperti untuk menipu.
Lihat saja gambar dibawah ini:
Ini dia salah satu yang bisa kita bilang
semakin canggihnya sebuah teknologi dan internet sehingga anak-anak yang
mungkin masih dibawah umur pun bisa membuatnya. Gambar diatas merupakan
kejadian jatuhnya Pesawat Lion Air diBali tanggal 13 April 2013. Terlihat pada
gambar badan pesawat diatas terbelah menjadi dua. Gambar didapatkan pada kontak
bbm seseorang dan banyak pula gambar tersebar didunia maya.
Tetapi apa yang terjadi pada gambar tersebut?
yaa benar, jatuhnya sebuah pesawat yang membawa 101 penumpang dianggap sebuah
lelucon, walaupun tidak terdapat korban jiwa, apakah pantas membuat gambar
seperti diatas? Apakah yang membuat gambar tersebut tidak berpikir keadaan
penumpang yang ada didalamnya? Nyawa yang mengancam setiap manusia itu tidak
sama sekali pantas untuk dijadikan lelucon seperti ini. Manusia hanya mempunyai
satu kesempatan untuk hidup didunia yang berarti hanya memiliki satu nyawa yang
amat sangat berharga dan tidak ada gantinya apa pun. Jadi manusia pun harus
selalu berhati-hati untuk menjaga dirinya sendiri.
Ini dia kronologi yang sebenarnya , yang
didapat dari salah satu website tertentu.
TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat Lion Air
dengan tipe Boeing 737-800 NG mengalami kecelakaan di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali pada Sabtu, 13
April 2013 lalu. Hingga kini penyebab insiden tersebut masih diselediki oleh
tim investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Berikut kronologi kecelakaan pesawat yang mengangkut 108 penumpang itu seperti disampaikan Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Senin, 15 April 2013.
15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).
15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09.
15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, danengineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.
15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.
Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup.
Mangindaan mengatakan penutupan bandara telah menyebabkan 10 penerbangan sempat terlambat, delapan penerbangan tertahan di udara, tiga penerbangan mendarat di bandara alternatif, empat penerbangan ditunda, dan enam penerbangan mengalami flight divert.
Pesawat yang mengalami kecelakaan dibuat pada 2013 dan memiliki jam terbang 146 jam dan 48 menit per 11 April 2013. Sementara itu, pilot pesawat, Kapten Mahlup Ghozali, memiliki jam terbang 12 ribu jam. Jam terbang Ghozali saat mengendarai Boeing 737-800 mencapai kurang lebih 5 ribu jam. Ghozali memiliki Pilot Proficiency Check (PPC) yang berlaku dari 31 Oktober 2012 sampai 31 April 2013 dan memenuhi syarat.
Berikut kronologi kecelakaan pesawat yang mengangkut 108 penumpang itu seperti disampaikan Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Senin, 15 April 2013.
15.08 Wita: Petugas lalu lintas penerbangan Bandara Ngurah Rai memperkenankan pesawat Lion Air Boeing 737-800 untuk mendarat (clear to land).
15.10 Wita: Selang dua menit kemudian pesawat malah mendarat di laut, tepatnya di sebelah barat runway 09. Petugas ATC langsung menekan crash bell. Pada saat yang sama ada pesawat Garuda 415 yang berada pada holding position runway 09 yang rencananya akan mendarat setelah pesawat Lion Air mendarat. Pilot Garuda memberi tahu tower bahwa pesawat Lion mendarat di laut. Saat insiden terjadi, cuaca di bandara sedikit berawan dan turun hujan rintik-rintik atau hujan ringan di ujung runway 09.
15.11 Wita: Bantuan seperti petugas Otorita Bandara, Basarnas, TNI-AU, Polri, dan petugas handling, airline, danengineer sudah menuju lokasi dan memberi pertolongan. Mereka juga mulai mengevakuasi penumpang.
15.55 Wita: Semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi untuk mendapatkan perawatan. Penumpang yang tidak mengalami luka dikumpulkan di crisis center dan yang menderita luka dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RS Kasih Ibu, RS Sanglah, RS Siloam, dan RS BIMC.
Sejak puku; 15.10-17.00 Wita bandara langsung ditutup.
Mangindaan mengatakan penutupan bandara telah menyebabkan 10 penerbangan sempat terlambat, delapan penerbangan tertahan di udara, tiga penerbangan mendarat di bandara alternatif, empat penerbangan ditunda, dan enam penerbangan mengalami flight divert.
Pesawat yang mengalami kecelakaan dibuat pada 2013 dan memiliki jam terbang 146 jam dan 48 menit per 11 April 2013. Sementara itu, pilot pesawat, Kapten Mahlup Ghozali, memiliki jam terbang 12 ribu jam. Jam terbang Ghozali saat mengendarai Boeing 737-800 mencapai kurang lebih 5 ribu jam. Ghozali memiliki Pilot Proficiency Check (PPC) yang berlaku dari 31 Oktober 2012 sampai 31 April 2013 dan memenuhi syarat.
Dan ini
dia gambar asli pesawat tanpa editan apapun:
Sudah ada satu jawaban untuk pertanyaan
kita, ternyata telah hilang rasa kemanusiaan yang seharusnya ada dalam diri
kita sebagai rakyat Indonesia. Yang telah tertulis dalam sila kedua Pancasila
yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Disini kita telah tahu, bahwa semakin
hilangnya makna sebuah isi dari sila-sila Pancasila. Mungkin sebagian besar
rakyat Indonesia sudah tidak peduli dengan isi dan maknanya karena telah
terbukti dari hal kecil seperti ini dan sudah dapat diambil kesimpulannya.
Semakin lama kita lihat apakah Pancasila
masih tetap dihargai dan dipandang rakyat Indonesia atau tidak. Jika rakyat
Indonesia tidak bisa untuk sadar dengan ini semua, tidak tahu akan menjadi apa
negara ini nantinya. Memiliki banyak raknyat tetapi mereka yang terus menerus menghilangkan makna dari
sila-sila Pancasila itu sendiri. Mereka bukan menjaga dasar filsafat negaranya
sendiri, tetapi perlahan menghilangkannya seperti ini.
Maka banyak-banyaklah mengintropeksi diri
sendiri. Coba untuk dapat melihat sekitar kalian, melihat orang-orang yang ada
dalam kehidupan kalian, dan melihat diri kalian sendiri. Janganlah membuat
sesuatu yang dapat merugikan orang lain dan diri kalian sendiri. ((:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar