Saat
ini kita akan membahas mengenai DFD(Data Flow Diagram) atau bisa kita sebut
pula sebagai diagram arus data. Disini akan kita bahas mengenai definisi,
fungsi, langkah-langkah cara membuat dan bagian-bagian dari DFD beserta ciri-ciri
dan simbol-simbolnya.
Pertama-tama
akan kita bahas mengenai definisi
DFD:
Data Flow Diagram atau DFD merupakan
sebuah gambaran dari arus sistem yang telah ada atau sistem yang baru akan
dibuat yang kemudian dikembangkan secara logika tanpa melihat lingkungan fisik
dimana data tersebut akan mengalir. Dengan menggunakan Data Flow Diagram maka
para pemakai sebuah sistem pada komputer yang baru, tidak akan kesulitan untuk
membaca bagaimana alur sistem tersebut berjalan. DFD pun membantu untuk memahami
logika dari rangkuman yang kemudian diubah menjadi sebuah simbol-simbol.
Simbol
pada DFD:
gambar 1.1 simbol DFD
Pengertian
simbol yang terdapat pada gambar 1.1:
- Entitas
biasanya diberi nama dengan kata benda.
- Aliran
data merupakan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain
(penggambarannya dengan cara kepala tanda panah mengarah ke tujuan datanya.
- Proses
biasanya selalu menunjukkan suatu perubahan data dan terjadinya proses
transformasi data.
- Penyimpanan
Data (data store) diberi nama dengan kata benda, sesuai dengan data yang
disimpan didalamnya.
Nah, itulah simbol dan definisi saya mengenai Data
Flow Diagram. Setidaknya secara singkat kita mengerti apa itu DFD. Sebelum kita
membuat sebuah Data Flow Diagram lebih baik mengetahui fungsinya terlebih
dahulu.
Fungsi
Data Flow Diagram atau DFD:
- Alat pembantu model yang membantu para profesional sistem untuk menggambarkan sistem menjadi suatu jaringan proses fungsional yang terhubung satu dengan yang lain, baik secara manual atau komputerisasi dari alur data.
- Alat pembantu model pada sebuah fungsi-fungsi sistem, dimana fungsi tersebut terlihat lebih penting dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Intinya disini, DFD lebih menekan hanya pada fungsi-fungsi sistem.
- Alat perancangan sistem yang berorintasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang digunakan untuk mebuat sebuah gambaran dan rancangan mengenai sistem tersebut sehingga mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada para pemakai dan pembuat program.
Itulah beberapa fungsi dari Data Flow Diagram atau
DFD. Jika kita sudah mengerti definisi dan fungsi dari DFD, maka baru kita
simak cara-cara atau langkah pembuatan Data Flow Diagram.
Cara Membuat
Data Flow Diagram:
1. memberi nama pada komponen DFD
2. memberi nomor pada setiap alur DFD
3. menggambar sesering mungkin DFD agar enak dilihat
4. hindari pembuatan DFD yang rumit untuk pemula
5. memastikan bahwa DFD yang kita buat konsisten dengan sistem
Setelah kita mengetahui cara membuat
Data Flow Diagram, maka kita juga harus mengetahui bagian-bagian dari DFD
tersebut. Data Flow Diagram memiliki 3 bagian, simak pengertiannya dibawah ini.
Didalam DFD terdapat 3 level,
yaitu :
1.
Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar
yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem.
Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol).
Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut
aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak
memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
gambar 1.2 diagram konteks
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar
yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram
Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
gambar 1.3 diagram zero
3.
Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang
ada dalam diagram Nol.
gambar 1.4 diagram rinci
Saya menulis dengan kemampuan atau kata-kata saya
sendiri, dan pastinya ada yang merangkum atau copy paste dari blog-blog orang
atau sebuah link dibawah ini: